Warga
Ciomas Bogor dihebohkan dengan utuhnya Triyani binti Kartomulyo,
seorang wanita ahli shadaqah yang sudah 19 tahun dikubur. Jasad dan kain
kafannya masih utuh tanpa menyebarkan bau busuk, padahal papan kayu
penutup makam sudah hancur menjadi tanah.
Keajaiban itu terungkap saat penggalian makam almarhumah di TPU Kampung
Bubulak RT 1/Rw 09, Desa Laladon, Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor, pada
Kamis pagi (14/2/2013).
Pembongkaran makam Triyani itu dilakukan anak-anak almarhumah untuk
memindahkan jasad almarhumah ke Purwodadi, Jawa Tengah, disandingkan di
samping makam suami almarhumah.
“Kami akan bawa jenazah ibu ke Jawa Tengah untuk dimakamkan dekat makam bapak,” kata Nanang Triyadi, anak sulung almarhumah.
Pemindahan itu sendiri dilatari oleh keadaan kompleks makam Triyani yang
makin rusak tergerus air sungai Ciapus. Sebelumnya, beberapa makam
sudah hanyut dan rusak.
“Rencananya memang mau dipindahkan daripada makamnya rusak,” kata Nanang
Arianto (49), anak sulung almarhumah. “Kalau airnya meluap, bisa-bisa
jenazahnya hanyut. Makanya sebelum makam ibu saya ikut ambrol, kita
sepakat pindahin ke Purwodadi,” tambahnya.
...Ibu dermawan dan suka membagikan dagangannya kepada orang-orang yang membutuhkan. Pengemis dan gelandangan, sering dikasih makan kalau lewat depan warung...
Usai digali, jenazah Triyani disemayamkan di rumah Teguh, anak keduanya,
di Perum Taman Pagelaran, Jl. Cemara Blok D 3 no 29, Kelurahan Padasuka
Ciomas Bogor. Spontan, rumah Teguh pun kebanjiran tamu yang ingin
berkunjung dan melihat keajaiban itu dari dekat.
Di rumah ini, jenazah yang meninggal pada 20 Juni 1994 ini dibaringkan
di atas tikar plastik. Tampak kain kafannya masih utuh membungkus jasad
almarhumah, meski warnanya telah memudar dan bercampur tanah. Yang
membuat warga takjub, pada jasad almarhumah masih menempel daging dan
kulit, walau terlihat mengecil. Warga semakin heran, karena jasad ini
tidak mengeluarkan bau menyengat.
AHLI SHADAQAH
Utuhnya jasad Triyani ini mengingatkan pada keajaiban makam orang-orang
shalih. Beberapa tahun lalu, pada Ahad (2/8/2009), hal serupa terjadi di
Tangerang. Jenazah KH Abdullah Mukmin yang dimakamkan di area mushalla
An-Najat di Jl Benda, Kota Tangerang, masih utuh meski telah 26 tahun
berkalang tanah. Makam ulama yang pernah menuntut ilmu selama 7 tahun
di Darul Ulum Mekkah, Arab Saudi ini dibongkar karena rencana pelebaran
jalan.
Di Tangerang, keshalihan ulama yang sangat tegas ini tidak perlu
dipertanyakan. Selain mengajarkan ilmu agama, Kiai Abdullah juga
mengajarkan kewirausahaan kepada para muridnya, antara lain cara
bercocok tanam. (baca: KH. Abdullah Mukmin: Dikubur 26 Tahun Jasad Masih Utuh)
Keshalihan Triyani semasa hidupnya adalah suka bersedekah. Almarhumah
dikenal sebagai wanita dermawan, meski hanya berprofesi sebagai seorang
pedagang makanan. Ia selalu memberi bantuan bagi warga atau pengemis dan
gelandangan yang kelaparan yang mampir ke warungnya.
“Saya tidak tahu fenomena apa dengan kejadian ini. Tapi, mungkin karena
amal baik ibu semasa hidupnya,” jelas Teguh. “Ibu saya dulu berjualan
sayuran matang. Ibu dermawan dan suka membagikan dagangannya kepada
orang-orang yang membutuhkan. Pengemis dan gelandangan, sering dikasih
makan kalau lewat depan warung," tambahnya. [azka izzatillah/pkt, dtk]
Sumber : berita-harian.net
No comments:
Post a Comment