Kawah Batagaika atau Batagaika Crater (Alexander Gabyshev/Siberian Times)
Yakutsk - Warga Yakutia tak berani mendekati Kawah Batagaika atau Batagaika
Crater. Sebagian dari mereka yakin, tanah yang robek itu adalah pintu
masuk ke dunia lain -- dunia bawah tanah yang konon dihuni
makhluk-makhluk mengerikan. Terkadang, penduduk setempat
mendengar suara gemuruh, bahkan mirip ledakan di lokasi yang juga
dikenal sebagai Batagaika Megaslump.
Belakangan diketahui, deru mengerikan tersebut mungkin dipicu oleh
tanah yang jatuh ke jurang sepanjang 1 km dan sedalam 100 meter di taiga
atau hutan yang tersusun atas satu spesies di Siberia. Kawah Batagaika mulai terbentuk pada tahun 1960-an, setelah sebidang area hutan ditebang habis, digunduli oleh manusia. Kemudian,
tanah di sana terus menerus ambles -- diperparah oleh kenaikan
temperatur yang mencairkan permafrost yang menyatukan lapisan permukaan
dengan bagian bawah tanah. Banjir besar pada 2008 meningkatkan ukuran depresi atau penurunan tanah yang hingga 15 meter per tahun.
Sebagian warga yakin Kawah Batagaika adalah pintu menuju dunia lain (Alexander Gabyshev/Siberian Times) Menguak Rahasia Bumi
Berkebalikan dengan
mitos yang beredar di kalangan penduduk, para ilmuwan justru menganggap,
jurang tersebut adalah laboratorium alam yang sangat berharga untuk
menguak misteri Bumi. Khususnya, untuk memahami ancaman perubahan iklim
terhadap permafrost atau tanah yang membeku. Ekspedisi para ahli
baru-baru ini dilakukan untuk menentukan penanggalan lapisan-lapisan
tanah yang dibekukan oleh waktu sebagai permafrost -- juga untuk
mengambil sampel tanaman dan tanah. Sampai saat ini,
lapisan-lapisan tanah tersebut diyakini berusia 120 ribu tahun. Namun,
Profesor Julian Murton dari University of Sussex mengklaim, usia yang
benar adalah 200 ribu tahun.
Kawah Batagaika atau Batagaika Crater menguak rahasia Bumi (Alexander Gabyshev/Siberian Times)
Sang profesor telah memeriksa situs di dekat Desa Batagai di
Distrik Verkhoyansk, sekitar 676 km di utara Yakutsk, ibukota Republik
Sakha. Murton mengaku imajinasinya tersandera oleh Batagaika.
"Ukurannya menakjubkan, celah itu dengan sempurna mengungkap semua
lapisan sehingga bisa dipelajari," kata dia seperti dikutip dari situs Ancient Origins, Senin (23/5/2016). Lapisan
tersebut menunjukkan bahwa ribuan tahun yang lalu iklim di wilayah
Verkhoyansk sama seperti saat ini, bahkan lebih hangat. "Kami mengambil sampel dari sisa-sisa pohon untuk mencari tahu apa jenis hutan yang pernah tumbuh di daerah ini," kata Murton.
Para
ilmuwan juga mengambil sampel sedimen, untuk mengetahui jenis tanah
yang dominan di area tersebut pada masa lalu. Apalagi, lapisan es
memungkinkan pelestarian organik berlangsung dengan baik.Ekspedisi
tersebut adalah 'studi percontohan' di salah satu situs permafrost
paling penting di dunia. Sampel akan diperiksa secara lebih rinci di
Institute of Physicochemical and Biological Problems in Soil Science di
Pushchino, dekat Moscow, Rusia.
Depresi thermokarst semacam itu sebenarnya bisa diamati di bagian utara Kanada. Namun, Batagaika dua hingga 3 kali lebih dalam.
Kawah Batagaika mulai terbentuk pada tahun 1960-an setelah terjadi penggundulan hutan (Alexander Gabyshev/Siberian Times) Sementara itu, Direktur Research Institute of Applied Ecology of
the North, Gregory Savvinov mengatakan, pada tahun 1960-an, ada jalan di
antara desa Batagai dan sejumlah fasilitas industri. Hutan digunduli, dan ulah manusia tersebut memicu pembentukan formasi jurang yang seiring waktu menganga menjadi kawah. Pada
2009 ditemukan bangkai anak kuda dari masa Holocene, yang usianya
sekitar 4.400 tahun. Juga ditemukan mumi bangkai betis bison. Juga
fosil elks, mammoth, dan rusa.
Sejumlah fosil ditemukan di Kawah Batagaika atau Batagaika Crater (Alexander Gabyshev/Siberian Times)
Daerah Batagaika adalah salah satu tempat terdingin di Bumi, dan bersaing dengan Oymyakon -- desa di mana penduduknya pun kesusahan untuk mengubur jenazah.
No comments:
Post a Comment