Penggusuran yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta terhadap beberapa lokasi yang ditempat rakyat miskin tak dapat
diterima. Apalagi, Pemprov di bawah pimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki
T. Purnama masih akan melakukannya di sejumlah lokasi lainnya.
Menurut Ketua Komite Penduduk Asli Indonesia (KOPAI) Syahrul
Effendi Dasopang, tindakan Ahok tersebut menyisakan bom waktu. Sebab,
pada saat bersamaan, pembangunan wilayah-wilayah elit tak terbendung.
“Aksi-aksi penggusuran yang dilancarkan oleh Ahok tanpa henti
terhadap masyarakat miskin Jakarta menyulut emosi publik. Sementara
(Ahok) membiarkan makin massifnya pembangunan kawasan-kawasan mewah di
utara Jakarta. (Ini) telah menciptakan kondisi Jakarta yang siap meledak
pada waktunya,” jelas Syahrul dalam keterangannya (Sabtu, 16/4).
Karena itu, dia mendesak Ahok untuk menghentikan aksi penggusuran
tempat tinggal rakyat miskin. “Berikan pekerjaan pada masyarakat miskin
dan pengangguran di DKI,” ungkapnya.
Demikian pula pembangunan kawasan-kawasan mewah, seperti reklamasi pantai utara Jakarta, dia menegaskan, juga harus dihentikan.
Terakhir, mantan Ketua Umum PB HMI ini mengingatkan semua pihak
untuk mewaspada dan menghindari jebakan strategi komunis untuk
mengeskalasi pertentangan-pertentangan kaya vs miskin yang menyulut
emosi massal.
Menurutnya, apabila pemda DKI di bawah pimpinan Ahok terus
melancarkan penggusuran dengan kekerasan sementara orang-orang kaya
terus dimanjakan dan dilindungi, dapat diduga aksi Ahok paralel dengan
strategi komunis.
“Untuk hal ini, jika Ahok tidak mengoreksi diri terhadap aksinya,
maka masyarakat diserukan untuk mengoreksi Ahok secara langsung dan
tegas,” demikian Syahrul Effendi Dasopang.
Dalam beberapa waktu berdekatan belakangan ini, Ahok sudah
menggusur Kampung Pulo, Kalijodo, dan Pasar Ikan. Dalam waktu dekat,
Ahok juga disebutkan akan menggusur Kampung Luar Batang dan sejumlah
lokasi lainnya.(ts/rmol)
No comments:
Post a Comment