Ilustrasi buah dan sayur segar | Via: liputan6.com
Bila perut sering merasa bergas dan kembung, maka Anda sebaiknya memperhatikan kembali asupan makanan
yang masuk ke tubuh. Karena kondisi perut bergas dampaknya akan membuat
Anda lebih banyak bersendawa atau bahkan buang angin. Cukup mengganggu
bukan?
Seperti dilansir healthline, Minggu (15/5/2016) berikut 10 makanan yang dapat memicu perut kembung dan bergas:
1. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan | Via: istimewa
Kacang-kacangan berada pada urutan teratas makanan yang dapat memicu
hadirnya gas di perut. Hal ini disebabkan karena kacang mengandung
banyak rafinosa -- gula kompleks yang membuat tubuh kesulitan mencerna. Rafinosa akan melewati usus kecil menuju usus besar dimana bakteri
akan memecahnya, menghasilkan hidrogen, karbon dioksida, dan gas metana
yang keluar melalui rektum -- bagian akhir dari usus besar.
Bila ingin tetap menyantap kacang-kacangan, maka Anda dapat
mengonsumsi suplemen Beano lebih dulu. Merendam kacang semalaman juga
dapat membantu mengurangi gas.
2. Produk Susu
Produk
susu juga kaya protein, yang ketika dipecah dalam perut Anda,
menimbulkan hidrogen sulfida dan metil merkaptan pemicu bau busuk.
(Istimewa)
Orang-orang yang tidak menghasilkan enzim laktase yang cukup akan
mengalami kesulitan dalam mencerna laktosa -- kondisi ini dikenal dengan
sebutan intoleransi laktosa. Meningkatnya gas di dalam perut merupakan ciri kondisi itu. Karenanya
Anda disarankan untuk mengonsumsi susu rendah laktosa seperti yoghurt,
bukan susu murni. Selain itu Anda juga dapat menggunakan produk yang dapat membantu
mencerna laktosa, seperti Lactaid atau Dairy Ease. Mengonsumsi sejumlah
kecil susu pada satu waktu atau mengonsumsi mereka (disertai) dengan
makanan lain juga dapat mencerna laktosa lebih mudah.
3. Biji-bijian
Beberapa biji-bijian sangat bermanfaat untuk tubuh
Serat memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, termasuk menjaga
saluran pencernaan, mengatur gula darah dan kadar kolesterol. Namun
serat juga dapat menyebabkan pembentukan gas. Biji-bijian seperti gandum
dan oat dikenal kaya akan kandungan serat, rafinosa dan pati. Faktanya, beras adalah satu-satunya gandum yang tidak memicu timbulnya gas.
4. Sayur-sayuran
Bergantung pada lokasi sayur dikembangkan, bayam dan sayur dedaunan lainnya memiliki kandungan konsentrasi nitrat. (News.com.au)
Sayur-sayuran juga merupakan makanan yang tinggi serat, sehingga
dapat menimbulkan gas dan nyeri pada perut. Sejumlah sayuran seperti
brokoli dan asparagus sudah dikenal sebagai pemicu timbulnya gas.
5. Soda
Menurut
ahli ilmu biokimia Sara Risch, perbedaan rasa tersebut disebabkan oleh
cairan soda Coca Cola yang bereaksi akibat substansi polimer.Soda dan
minuman berkarbonasi lainnya dapat membuat Anda menelan udara dalam
jumlah yang lebih banyak. Ketika udara melewati saluran pencernaan Anda,
maka Anda akan bersendawa dan perut akan sangat tidak nyaman karena
timbulnya gas.
6. Buah-buahan
Buah-buahan | Via: nusindo.co.id
Buah-buahan seperti apel, persik, pir, dan plum mengandung alkohol
gula alami, sorbitol, yang membuat tubuh mengalami kesulitan pencernaan.
7. Permen yang Keras
Kamu bisa membuat permen lolipop dari buah apel, lho!
Sama seperti minuman berkarbonasi, menghisap permen juga dapat
menyebabkan Anda menelan banyak udara. Banyak permen juga menggunakan,
sorbitol sebagai pemanis. Dua hal ini membantu memicu timbulnya gas yang
berlebihan.
8. Bawang Merah
Akan tetapi, kali ini Anda tidak perlu mengonsumsi untuk memperoleh khasiat yang istimewa.
Bawang merah mengandung gula alami yang disebut fruktosa. Sama
seperti rafinosa dan sorbitol, froktusa juga berkontribusi memicu gas.
9. Permen Karet
Jangan mengunyah permen karet kalau tak ingin merasakan berbagai dampak buruk berikut.
Permen karet tidak seperti makanan yang mengandung gas, namun mengunyahnya membuat Anda menelan banyak udara.
10. Makanan Kemasan
Demi dapatkan mainan, chiki ini sempat jadi incaran pemburu hadiah.
Makanan-makanan kemasan seperti roti, snack, sereal, dan salad berbumbu mengandung banyak formula, termasuk fruktosa dan laktosa.
No comments:
Post a Comment